Sabtu, 17 Mei 2014

lembaran kertas kosong Diary kelam



Lembaran  Kertas Kosong

Memang susah untuk diungkapkan dengan kata kata,  membayangkan semua yang diharapkan menjadi kenyataan dan memahami bahwa yang didambakan tak kunjung datang. Mengharapkan orang yang kita sayang juga menyanyangi kita seperti kita menyayanginya dengan setulus pengorbanan dan kasih sayang yang kita berikan. Membuat dunia lebih indah karna ada dia yang selalu mengisi hari hari yang kelam dan mewarnai  indahnya buku diary yang kusam. Aku perlu kamu hadir di buku diary ini agar hari hariku terlihat lebih indah, agar aku bisa membaca memori yang kita lalui bersama, mengingat semua kenangan yang akan selalu teringat dipikiranku disaat aku dan kamu tidak akan menjadi kita. Aku butuh itu, berharap kamu datang mengisi lembaran-lembaran kertas diary yang telah lama kusam.
Ini hari dimana memang kita takkan pernah bisa bersama, hari dimana kesempatan ku untuk kau hadir di diaryku menjadi buram. Disaat aku tidak akan pernah melihat tawa kecilmu yang menggoda , mendengarkan alunan symphony suaramu yang merasuk ke jiwa. Memang  tak mudah menjalani hari hari tanpamu,  memahami kalau tidak ada lagi seseorang yang membuat hariku menjadi indah dan meyakini kalau tidak ada namamu didalam diary ini sebelum kau mengisi lembaran kertas yang sengaja ku beri jarak untuk kisah kita. Sakit  rasanya melihat lembaran kertas yang sengaja kuberi jarak untuk kisah yang telah sirna hilang ditelan takdir.
Aku, aku memang tak sempurna, tak berani mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya. Tapi tahukah kamu dalam satu sisi aku takut bila aku memberitahumu tentang perasaanku aku takut kamu akan menjauh dariku , dan apa yang membuat hariku terlihat sedikit lebih indah akan berubah menjadi hampa saat kau tiada,  maka biarlah kupendam perasaan ini sampai takdir yang memberitahunya.Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan, mencintaimu dalam diam, dan merasakan betapa manisnya hidup saat melihatmu tertawa lepas dengan teman-temanmu. Setiap hari, setiap minggu, sampai tahun pun kujalani agar aku tetap dapat melihatmu bercanda tawa dengan temanmu tanpa kau merasa diperhatikan olehku. Melihatmu dari kejauhan,saat kau berpaling,dan saat kau tak tahu kalau ada seseorang yang selalu memerhatikan langkahmu, yang selalu bertanya-tanya dalam hati apabila kamu merasa sedih, yang selalu mengiringimu dalam doaku, yang selalu mencari apabila kamu hilang dalam pandangan,dan yang selalu ada untukmu disaat engkau sedih namun tidak didekatmu tapi disekitarmu.itulah aku. Salah?Apa salah aku hanya mengagumi mencintaimu dalam diam, menatapmu dari kejauhan, membayangkan bersamamu dalam hayalan?Apa itu salah?semua yang kulakukan hanya untuk membuatmu tidak terganggu dengan keberadaanku  walau rasanya itu sakit. Sakit?iya sakit memang keberadaanku hanya dianggap sebelah mata, itu karna aku terlalu cinta dan takut mengambil resiko, yaitu kehilangan.kucoba berhari hari tak memperhatikan mu, mencoba untuk melupakan semua hayalanku yang ingin kulalui bersamamu karna kutau semuanya akan terbuang sia-sia, tapi apa daya?nyatanya hatiku gelisah, gelisah  bila jauh darimu, gelisah kamu akan dekat dengan perempuan lain tanpa sepengetahuanku. Iri aku iri melihat teman-teman ku dengan kekasihnya bercanda tawa, menjalani hari-hari bersama, suka duka bersama sedangkan aku hanya tercengang melihatmu dari kejauhan yang sedang asik bercanda tawa dengan temanmu. Tanpa ada seorang pun yang tahu disini aku sendiri melawan sakitnya luka dihati, menahan perihnya perasaan, mencoba untuk tidak menangis dan tetap tegar agar tidak ada orang yang tahu bahwa aku disini sedang bersedih mengharapkan kehadiranmu disisi. Sulit memang menjalani hari-hari yang sepi tanpa kekasih,  mencoba tetap tersenyum bila ada yang bertanya kenapa?sulit, aku hanya bisa menangis disaat aku mulai sendiri tak ada orang disekitar dan diiringi lagu-lagu sedih yang mewakili perasaanku. tak pernah ada yang tau dibalik tawa riang senyumanku tersimpan begitu banyak tetesan air mata yang mengalir dipipi membasahi hangatnya tempat tidurku. Aku hanya bisa menyemangati diriku sendiri agar tetap bersabar untuk menanti kedatanganmu, tapi terkadang aku lelah.lelah untuk menyemangati diriku sendiri, lelah untuk tetap sabar menunggu, lelah untuk hidup ini yang tak berjalan sesuai hayalanku. Hampa, itu yang kurasa saat kamu jauh dari pandanganku, disaat aku tak lagi melihat bayanganmu.merasakan kekhawatiranku apabila kamu disana sedang ada masalah atau tidak,dan berpikir kalau kamu akan merindukan aku seperti ku merindukanmu. Entah sampai kapan kuharus seperti ini menjalani hidup bersamamu dalam hayalan, membayangkan kalau yang kuimpikan menjadi kenyataan, aku dan kamu dalam membingkai kenangan dalam lembaran kertas diaryku.
Pernah terpikir olehku untuk mencari pengganti dirimu yang akan membuat hidupku lebih nyata,yang akan membuat judul baru dalam diary ku, tapi apa daya?semuanya sulit untuk kulalui, aku seperti terperangkap dalam hati yang kelam. aku memang membutuhkan sesorang yang dapat membuatku  tertawa lepas, tersenyum bebas, dengan hati yang damai. Tapi setiap ada yang singgah yang selalu memperhatikanku, memanjakanku, dan menginginkanku, bukannya malah senang tapi sedih. Sedih kalau orang itu bukan kamu, bukan dia atau dia yang kuharapkan tapi kamu. Kucoba jalani hari dengan pengganti dirimu mencoba mengubur dalam-dalam semua harapanku selama ini, namun tetap saja dikeakhiran kisah, hati ini tetap berpihak padamu. Kamu selalu datang disetiap hayalanku, selalu menguatkan ku untuk tetap bersabar memperjuangkanmu, entah apa maksud hati ini, atau karena aku yang terlalu cinta sehingga membuat aku terlalu percaya diri menantikan kedatanganmu.Bagiku sangat sulit untuk diterjemahkan memahami setiap detik yang kurasakan apa maksud dari kehidupan ini, disaat ku mulai ingin menjauh agar aku tak terperangkap lebih jauh tentang perasaan ini, agar aku tak lagi menangis dengan segala ketidak pastian ini, dan agar aku tak lagi meratapi lembaran kertas kosong yang sengaja kuberi jarak untuk kisah kita, kisah yang kini membuatku terbodohi oleh harapanku sendiri.  Kadang hatiku terasa hancur tapi tidak kuakui, kadang aku ingin berteriak karna kaulah yang kurindu. Dan terkadang aku ingin mundur karna ketidakberdayaanku sendiri. Hampa yang kurasa, lelah, sepi, buram. Kini cintaku telah berakhir, hilang, pupus semua harapanku. Penantianku memang berakhir sia-sia tanpa arah dan tujuan. Dan biarlah kisah ini kukenang slamanya.
Sepertinya baru kemarin kulihat wajahnya, merasakan indahnya senyum dipipinya, mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari bibirnya, kan kulakukan apapun itu agar mendengar suaranya lagi. Andai aku tahu apa yang akan terjadi kini, Kehilangan bayanganmu  untuk selamanya, yang meninggalkan bekas luka yang mendalam.sudah dari dulu kulakukan ini padanya, menatap indah bola matanya dan kukatakan aku mencintaimu bukan karna kesempurnaanmu dimataku, tapi karna kamu selalu membuatku  terasa lebih berarti, mencintaimu dalam diam mengajariku banyak hal tentang apa itu arti cinta dan perjuangan.
Hari demi hari telah berlalu sekarang bayangmu tidak ada lagi dalam pandanganku, tidak tahu apa  yang akan kulakukan saat kau menghilang dari kehidupan. Aku hanya bisa terdiam meyakinkan diriku bahwa hari ini atau besok bukanlah kemaren, bukanlah hari dimana aku selalu melihat, medengarkan , merasakan adanya dirimu di sekelilingku, menyadari bahwa hayalanku tentang adanya dirimu di lembaran diaryku tak mungkin akan terjadi, dan membenarkan bahwa ini adalah mimpi buruk yang nyata. Mungkin ini saatnya bagiku untuk benar-benar melupakanmu menghapus semua memori hayalan yang kuciptakan menjalaninya bersamamu. Aku percaya tuhan selalu memberikan yang indah pada waktunya walaupun yang indah itu bukan kamu. Seharusnya sudah dari dulu kusadari kita tidak dipertemukan karena kelak kau akan membuatku terluka.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar