Lembaran
Kertas Kosong
Memang susah untuk diungkapkan dengan
kata kata, membayangkan semua yang
diharapkan menjadi kenyataan dan memahami bahwa yang didambakan tak kunjung
datang. Mengharapkan
orang yang kita sayang juga menyanyangi kita seperti kita menyayanginya dengan
setulus pengorbanan dan kasih sayang yang kita berikan. Membuat dunia lebih
indah karna ada dia yang selalu mengisi hari hari yang kelam dan mewarnai indahnya buku diary yang kusam. Aku perlu
kamu hadir di buku diary ini agar hari hariku terlihat lebih indah, agar aku
bisa membaca memori yang kita lalui bersama, mengingat semua kenangan yang akan
selalu teringat dipikiranku disaat aku dan kamu tidak akan menjadi kita. Aku
butuh itu, berharap kamu datang mengisi lembaran-lembaran kertas diary yang
telah lama kusam.
Ini hari dimana memang kita takkan
pernah bisa bersama, hari dimana kesempatan ku untuk kau hadir di diaryku
menjadi buram. Disaat aku tidak akan pernah melihat tawa kecilmu yang menggoda ,
mendengarkan alunan symphony suaramu yang merasuk ke jiwa. Memang tak mudah menjalani hari hari tanpamu, memahami kalau tidak ada lagi seseorang yang
membuat hariku menjadi indah dan meyakini kalau tidak ada namamu didalam diary
ini sebelum kau mengisi lembaran kertas yang sengaja ku beri jarak untuk kisah
kita. Sakit rasanya melihat lembaran
kertas yang sengaja kuberi jarak untuk kisah yang telah sirna hilang ditelan
takdir.
Aku, aku memang tak sempurna, tak
berani mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya. Tapi tahukah kamu dalam satu
sisi aku takut bila aku memberitahumu tentang perasaanku aku takut kamu akan
menjauh dariku , dan apa yang membuat hariku terlihat sedikit lebih indah akan
berubah menjadi hampa saat kau tiada, maka
biarlah kupendam perasaan ini sampai takdir yang memberitahunya.Aku hanya bisa
melihatmu dari kejauhan, mencintaimu dalam diam, dan merasakan betapa manisnya
hidup saat melihatmu tertawa lepas dengan teman-temanmu. Setiap hari, setiap
minggu, sampai tahun pun kujalani agar aku tetap dapat melihatmu bercanda tawa
dengan temanmu tanpa kau merasa diperhatikan olehku. Melihatmu dari
kejauhan,saat kau berpaling,dan saat kau tak tahu kalau ada seseorang yang
selalu memerhatikan langkahmu, yang selalu bertanya-tanya dalam hati apabila
kamu merasa sedih, yang selalu mengiringimu dalam doaku, yang selalu mencari
apabila kamu hilang dalam pandangan,dan yang selalu ada untukmu disaat engkau
sedih namun tidak didekatmu tapi disekitarmu.itulah aku. Salah?Apa salah aku
hanya mengagumi mencintaimu dalam diam, menatapmu dari kejauhan, membayangkan
bersamamu dalam hayalan?Apa itu salah?semua yang kulakukan hanya untuk
membuatmu tidak terganggu dengan keberadaanku walau rasanya itu sakit. Sakit?iya sakit
memang keberadaanku hanya dianggap sebelah mata, itu karna aku terlalu cinta
dan takut mengambil resiko, yaitu kehilangan.kucoba berhari hari tak
memperhatikan mu, mencoba untuk melupakan semua hayalanku yang ingin kulalui bersamamu
karna kutau semuanya akan terbuang sia-sia, tapi apa daya?nyatanya hatiku
gelisah, gelisah bila jauh darimu, gelisah
kamu akan dekat dengan perempuan lain tanpa sepengetahuanku. Iri aku iri
melihat teman-teman ku dengan kekasihnya bercanda tawa, menjalani hari-hari
bersama, suka duka bersama sedangkan aku hanya tercengang melihatmu dari
kejauhan yang sedang asik bercanda tawa dengan temanmu. Tanpa ada seorang pun
yang tahu disini aku sendiri melawan sakitnya luka dihati, menahan perihnya
perasaan, mencoba untuk tidak menangis dan tetap tegar agar tidak ada orang
yang tahu bahwa aku disini sedang bersedih mengharapkan kehadiranmu disisi.
Sulit memang menjalani hari-hari yang sepi tanpa kekasih, mencoba tetap tersenyum bila ada yang bertanya
kenapa?sulit, aku hanya bisa menangis disaat aku mulai sendiri tak ada orang
disekitar dan diiringi lagu-lagu sedih yang mewakili perasaanku. tak pernah ada
yang tau dibalik tawa riang senyumanku tersimpan begitu banyak tetesan air mata
yang mengalir dipipi membasahi hangatnya tempat tidurku. Aku hanya bisa
menyemangati diriku sendiri agar tetap bersabar untuk menanti kedatanganmu, tapi
terkadang aku lelah.lelah untuk menyemangati diriku sendiri, lelah untuk tetap
sabar menunggu, lelah untuk hidup ini yang tak berjalan sesuai hayalanku. Hampa,
itu yang kurasa saat kamu jauh dari pandanganku, disaat aku tak lagi melihat
bayanganmu.merasakan kekhawatiranku apabila kamu disana sedang ada masalah atau
tidak,dan berpikir kalau kamu akan merindukan aku seperti ku merindukanmu. Entah
sampai kapan kuharus seperti ini menjalani hidup bersamamu dalam hayalan, membayangkan
kalau yang kuimpikan menjadi kenyataan, aku dan kamu dalam membingkai kenangan
dalam lembaran kertas diaryku.
Pernah terpikir olehku untuk mencari
pengganti dirimu yang akan membuat hidupku lebih nyata,yang akan membuat judul
baru dalam diary ku, tapi apa daya?semuanya sulit untuk kulalui, aku seperti
terperangkap dalam hati yang kelam. aku memang membutuhkan sesorang yang dapat
membuatku tertawa lepas, tersenyum
bebas, dengan hati yang damai. Tapi setiap ada yang singgah yang selalu
memperhatikanku, memanjakanku, dan menginginkanku, bukannya malah senang tapi
sedih. Sedih kalau orang itu bukan kamu, bukan dia atau dia yang kuharapkan
tapi kamu. Kucoba jalani hari dengan pengganti dirimu mencoba mengubur
dalam-dalam semua harapanku selama ini, namun tetap saja dikeakhiran kisah, hati
ini tetap berpihak padamu. Kamu selalu datang disetiap hayalanku, selalu
menguatkan ku untuk tetap bersabar memperjuangkanmu, entah apa maksud hati ini,
atau karena aku yang terlalu cinta sehingga membuat aku terlalu percaya diri
menantikan kedatanganmu.Bagiku sangat sulit untuk diterjemahkan memahami setiap
detik yang kurasakan apa maksud dari kehidupan ini, disaat ku mulai ingin
menjauh agar aku tak terperangkap lebih jauh tentang perasaan ini, agar aku tak
lagi menangis dengan segala ketidak pastian ini, dan agar aku tak lagi meratapi
lembaran kertas kosong yang sengaja kuberi jarak untuk kisah kita, kisah yang
kini membuatku terbodohi oleh harapanku sendiri. Kadang hatiku terasa hancur tapi tidak
kuakui, kadang aku ingin berteriak karna kaulah yang kurindu. Dan terkadang aku
ingin mundur karna ketidakberdayaanku sendiri. Hampa yang kurasa, lelah, sepi, buram.
Kini cintaku telah berakhir, hilang, pupus semua harapanku. Penantianku memang
berakhir sia-sia tanpa arah dan tujuan. Dan biarlah kisah ini kukenang
slamanya.
Sepertinya baru kemarin kulihat
wajahnya, merasakan indahnya senyum dipipinya, mendengarkan setiap perkataan yang
keluar dari bibirnya, kan kulakukan apapun itu agar mendengar suaranya lagi. Andai
aku tahu apa yang akan terjadi kini, Kehilangan bayanganmu untuk selamanya, yang meninggalkan bekas luka
yang mendalam.sudah dari dulu kulakukan ini padanya, menatap indah bola matanya
dan kukatakan aku mencintaimu bukan karna kesempurnaanmu dimataku, tapi karna
kamu selalu membuatku terasa lebih
berarti, mencintaimu dalam diam mengajariku banyak hal tentang apa itu arti
cinta dan perjuangan.
Hari demi hari telah berlalu sekarang
bayangmu tidak ada lagi dalam pandanganku, tidak tahu apa yang akan kulakukan saat kau menghilang dari
kehidupan. Aku hanya bisa terdiam meyakinkan diriku bahwa hari ini atau besok
bukanlah kemaren, bukanlah hari dimana aku selalu melihat, medengarkan , merasakan
adanya dirimu di sekelilingku, menyadari bahwa hayalanku tentang adanya dirimu
di lembaran diaryku tak mungkin akan terjadi, dan membenarkan bahwa ini adalah
mimpi buruk yang nyata. Mungkin ini saatnya bagiku untuk benar-benar melupakanmu
menghapus semua memori hayalan yang kuciptakan menjalaninya bersamamu. Aku
percaya tuhan selalu memberikan yang indah pada waktunya walaupun yang indah
itu bukan kamu. Seharusnya sudah dari dulu kusadari kita tidak dipertemukan
karena kelak kau akan membuatku terluka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar